
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Tradisi Jawa
mempunyai syarat dan makna yang mampu memberikan pesan bahwa setiap manusia
memegang peran penting dalam suatu kehidupan. Seperti halnya dalam tradisi
Bersih Sendang yang dilaksanakan setiap tahun sekali pada hari Selasa
Kliwon di desa Tawun, yang dikenal dengan Bersih Sendang. Tradisi ini
merupakan tradisi lokal penduduk desa Tawun. Acara ini dilaksanakan turun
temurun yang merupakan simbol akan kelancaran rejeki dan keselamatan masyarakat
desa Tawun dan sekitarnya selama masih berada di dunia.
Awal mula diadakan tradisi Bersih Sendang sebagai wujud
persembahan kepada Eang Lodrojoyo yang telah memudahkan warga desa Tawun dengan
pengorbanannya yang tanpa pamrih kepada rakyat miskin. Sekarang ini Keduk Beji
telah menjadi sentral kehidupan warga khususnya para petani dan peternak.
Legenda Sendang Tawun telah dikenal masyarakat Ngawi dan sekitarnya
bertahun-tahun lamanya.
|
2.
Wujud dari tradisi
Bersih Sendang yang diadakan di desa Tawun, di dalam simbol adalah berupa kambing
kendhit, tumpeng, alat gamelan, doa, serta gunungan lanang dan
gunungan wadhon. Gunungan ini terbuat dari batang pisang yang dihiasi
dengan berbagai makanan dan jajanan pasar. Seperti nanas, pisang, jenang dan
ketan. Sedangkan puncak acara tradisi ini adalah peletakan air tape ke dalam
sumbernya, sebagai tanda bahwa air sudah kembali menjadi bersih.
Di dalam tradisi Bersih Sendang ini yang lebih menonjol
adalah simbol-simbol yang ada di dalam tradisi tersebut. Serta yang melatar
belakangi penggunaan simbol dalam tradisi Bersih Sendang ini bertujuan
agar masyarakat desa Tawun dapat selalu bersyukur atas yang diperoleh. Simbol
tersebut sebagai lambang atau tanda yang bukan berwujud kata-kata untuk
mewakili atau menyingkat sesuatu artian apapun, sehingga masyarakat paham dan
mengerti akan arti dari simbol-simbol tersebut.
Masyarakat berkembang dan alam pikirpun juga ikut berkembang.
Sehingga memungkinkan budaya manusiapun ikut berkembang. Teknologi juga semakin
canggih sehingga fungsi simbol sendiri dalam tradisi Bersih Sendang
inipun juga mengalami perkembangan juga
Di dalam tradisi Bersih Sendang juga terdapat makna
filosofis yang masih berhubungan dengan aspek mistik yaitu bagi siapa saja yang
mandi dengan air lumpur dari Keduk Beji akan menjadi awet muda dan banyak
rejeki. Tidak heran jika setiap perayaan tradisi Bersih Sendang ini maka
banyak masyarakat yang berbondong-bondong dan rela berdesak-desakan untuk
menyaksikan dan air yang langsung keluar
dari sumbernya.
Masyarakat desa Tawun mayoritas beragama Islam, namun masih tampak
unsur-unsur kejawen yaitu terbukti dalam menggunakan sesaji-sesaji dalam
pelaksanaan tradisi Bersih Sendang dan dalam setiap sesaji tersebut
memiliki makna tersendiri.
3.
Tradisi Bersih Sendang sampai sekarang
masih dilestarikan oleh masyarakat, karena untuk mengajak seluruh generasi muda
desa Tawun agar lebih memahami tingginya nilai-nilai kebudayaan dan seni daerah
yang ada di Jawa. Tradisi ini juga mendukung masyarakat Ngawi khususnya desa
Tawun sebagai daerah pariwisata.
Tradisi yang sudah turun-temurun dari leluhur ini memiliki dampak
yang besar bagi kehidupan masyarakat sekitar ataupun luar daerah.. Kontribusi
yang diberikan yaitu terjalin silaturahmi antara pemuda-pemudi dan seluruh
warga desa Tawun, unsur-unsur pendidikan kepada masyarakat setempat tentang
hakekat keikhlasan dan meningkatkan taraf kehidupan masyarakat setempat
khususnya dalam bidang ekonomi. Khususnya, bagi perekonomian warga sekitar yang
semakin membaik ketika diadakan tradisi ini setiap tahunnya.
B.
Saran-saran
Berdasarkan dari hasil penetlitian, maka penulis menyampaikan
harapan dan saran-saran sebagai berikut:
1.
Studi simbol
merupakan lahan yang jarang sekali disentuh oleh peneliti. Terutama
simbol-simbol yang terkait dengan tradisi atau kebudayaan. Banyak sekali makna
yang terkandung di dalamnya yang dapat dijadikan pedoman dan pelajaran dalam
kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar