BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan
dalam bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Makna tradisi mitoni adalah adalah suatu bentuk inisiasi masyarakat pada jaman dahulu, yang mengharapkan dikaruniai anak yang seperti diharapkan serta memperoleh kelancaran baik ketika mengandung maupun saat melahirkan. Tradisi ini dipercaya berawal pada masa Jayabaya yang di wariskan turun temurun hingga sekarang dan ditaati oleh sebagian besar masyarakat Jawa.
Adapun kaitannya dengan ajaran Islam adalah sebagai
penghormatan ketika masuknya ruh ke dalam jasad jabang bayi dengan harapan agar
ruh yang diberikan adalah ruh yang baik sehingga anak yang lahir nantinya juga
berakhlak baik pula. Pada hakekatnya tradisi ini
dipercaya sebagai sarana menghilangkan petaka. Upacara
adat 7 bulanan yang disebut mitoni
ini mengajarkan kepada masyarakat untuk saling kerjasama menghargai terhadap
sesama. Mitoni ini mengangkat berbagai macam kain-kain yang dipakai oleh calon
ibu yang mempunyai makna masing-masing.
Makna
tradisi ini adalah mengucap rasa syukur pada Tuhan atas segala karunia yang
diberikannya termasuk anugerah seorang anak. Rasa ini dipanjatkan dalam bentuk
tradisi yang didalamnya terdapat ritual-ritual yang harus dilakukan. Seperti
siraman, brojolan, rujakan dan lain sebagainya yang sudah dijelaskan
sebelumnya.
- Nilai-nilai filosofis yang terdapat dalam tradisi mitoni adalah nilai moral dan nilai religius. Nilai moral mengajarkan pada kita untuk mematuhi setiap peraturan yang sudah ada dalam lingkungan kita. Nilai tersebut sebagai dasar dalam berperilaku. Hubungannya dalam tradisi mitoni, agar sang ibu yang sedang mengandung dapat memberikan contoh baik pada anaknya selama masih dalam kandungan. Apabila semasa ibu masih mengandung berbuat buruk maka tidak menutup kemungkinan anaknya kelak akan bersifat buruk pula, begitu sebaliknya.
Selanjutnya
nilai religius, yang mengajarkan untuk terus bertawakal pada Tuhan. Sifat
berserah diri yang dilakukan ibu saat mengandung memberikan contoh baik pada
akannya kelak. Dengan memohon pada Tuhan yang memiliki kehidupan ini, agar
diberikan kelancaran dan kesehatan dalam keluarganya. Diberikannya pula
kelancaran saat melahirkan nantinya.
B. Saran
Saran-saran
bagi akademis agar diperbanyak lagi penelitian-penelitian yang berhubungan
dengan tradisi maupun ritual-ritual dalam budaya Jawa terutama. Banyaknya
refrensi yang berkaitan dengan tradisi tersebut dapat memudahkan setiap
mahasiswa dalam melakukan setiap penelitian yang sama.
DAFTAR
PUSTAKA
Anies, M. Madchan. Tahlil
dan Kenduri (Tradisi Santri dan Kiai). Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2010.
Astuti, Dewi. Adat-Istiadat Masyarakat Jawa Barat. Jakarta: PT. Sarana Panca Karya Nusa, 2009.
Bakker, Anton. Manusia dan Simbol Dalam Sekitar Manusia Bunga Rampai Tentang Filsafat
Manusia. Jakarta : PT Gramedia, 1978.
, Metodologi Penelitian
Filsafat. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1994.
Beaty, Andrew. Variasi Agama Di Jawa. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka, 1990.
, Pakaian Adat Daerah Jawa
Timur. Jakarta: Balai Pustaka,1982.
Endraswara, Suwardi. Budi Pekerti Jawa Dalam Budaya Jawa.
Yogyakarta: Hanindita Graha Widya, 2003.
Fahrudin, Arif dan Nafisul Atho’. Hermeneutika Transedental, Dari konfigurasi
Filosofis Menuju Praktis Islamic Studies, Ir Ci Sod. Yogyakarta: 2003.
Geertz, Clifford. Abangan, Santri dan Priyayi dalam masyarakat Jawa. terj. Aswab Mahasin Jakarta: Pustaka Jaya, 1981.
Gunasasmita.
Kitab Pribmon Jawa Serbaguna. Yogyakarta: Soemodidjaja Mahadewa, 2009.
http://chandrarini.com/upacara-mitoni-nujuh-bulanan, Diakses
pada tanggal 20 September 2013.
http://id.wikipedia.org/wiki/tanggap bencana_alam, Diakses pada tanggal 30 Oktober 2013.
http://yuni-1991-adatbudayajawa.blogspot.com/2011/12/upacara-adat-jawa.html, Diakses pada tanggal 30
Oktober 2013.
http:// www.artikata.com/arti-347446-religi.html, di akses pada 18 November 2013.
Hayati, Nur. Upacara
Tradisional Mitoni. 1999.
Herusatoto, Budiono. Simbolisme Manusia Dalam Budaya Jawa.
Yogyakarta: Hanindita Graha Widya, 2001.
Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif bidang Filsafat. Yogyakarta:
Paradigma, 2005.
Kencana Syafie, Inu. Pengantar Filsafat. Bandung: Refika Aditama,
2010. Koentjaraningrat. Manusia dan
Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan, 2004.
Koentjaraningrat. Kebudayaan Jawa. Yogyakarta: Balai Pustaka, 1997.
, Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta
: Dian Rakyat, 1977.
Kurniadi. Yodi. Adat
Istiadat Masyarakat Jawa. Bandung: PT Sarana Pancar Karya Nusa, 2009.
Magnis-Suseno, Franz. 12 Tokoh Etika Abad ke 20. Jakarta: Pustaka Pelajar, 2000.
Maria Laksono, Paschalis. Tradisi Dalam Struktur Mayarakat Jawa.
Yogyakarta: Gajahmada University, 1985.
Mariasusai, Dhavamony. Fenomenologi Agama. Yogyakarta:
Kanisius,1995.
Moekiyat. Asas-Asas
Etika. Bandung: CV. Mandar Maju, 1995.
Moerti. Tradisi
Simbolik Mitoni. Journal Jantra. Vol 2 No 1, 2007.
Nuri, Gus, dkk. Ritual Gus Dur dan Tanda Kewaliannya. Yogyakarta: Galang Press
Group, 2010.
Partanto, Pius dan M. Dahlan Al Barry. Kamus
Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola, 2001.
Peursen, Van. Strategi
Kehidupan. Yogyakarta: Kanisius, 1988.
Poespoprdjo, W. Filsafat Moral; Kesusilaan dalam
Teori dan Praktek. Bandung: Remadja Karya, 1988.
Pranowo, M. Bambang. Memahami
Islam Jawa. Jakarta: Insep, 2009.
Purwadi. Mutiara Luhur Pujangga Jawa.
Yogyakarta: Gelombang Pasang, 2005.
, Upacara Tradiional Jawa:
Menggali Untaian Kearifan Lokal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.
S. Praja, Juhana. Aliran-aliran Filsafat dan
Etika; Suatu Pengantar. Bandung: Yayasan Piara, 1997.
Salam, Burhanuddin. Etika Individual, Pola Dasar Moral FIlsafat Moral. Jakarta: Rineka
Cipta, 2000.
Siswanto, Joko. Metafisika Wayang Dimensi Ontologis Wayang Sebagai Simbol Kehidupan.
Yogyakarta : UGM, 2003.
Soemididjojo. Bentaljemur Adammakna. Surakarta: Buana Raya, 2008.
Suprayogo, Imam. Metode Penelitian Sosial-Agama. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2003.
Suwarna. Upacara Mitoni. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2003.
Taufik, dkk. Religion and Ritual.
Jakarta: Buku Antar Bangsa, 1998.
Yana. Falsafah dan Pandangan Hidup Orang Jawa. Yogyakarta: Absolut, 2010.
Wawancara dengan Bp. Ribut Budi Harjono (65 th) pada
tanggal 22 Oktober 2013, selaku Kaur Umum di desa Bendosari.
Wawancara dengan bapak Hadiman pada
tanggal 18 september 2013, selaku dukun desa Bendosari.
Wawancara dengan Bp. Suhadi (67 th) pada tanggal 26
November 2013, selaku sesepuh desa Bendosari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar